Kelahiran |
0 Orang |
Kematian |
0 Orang |
Masuk |
0 Orang |
Pindah |
0 Orang |
Kelahiran |
0 Orang |
Kematian |
0 Orang |
Masuk |
0 Orang |
Pindah |
0 Orang |
14 Agustus 2025 14:08:57 113 Kali
Pesawaran – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertema Peningkatan Kemampuan Literasi Informasi Media Internet untuk Menangkal Hoaks di Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, pada Rabu (13/8/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Hanura Rio Remota, Ketua TP PKK, BPD, kader PKK, kader posyandu, pengurus Koperasi Merah Putih, BUMDes, perangkat desa, ketua RT, dan perwakilan masyarakat.
Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Desa Hanura, Rio Remota, yang menyampaikan apresiasinya kepada tim FISIP Unila. “Di era digital ini, hoaks dapat menyebar dengan cepat dan meresahkan masyarakat. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk membekali warga agar lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi,” ujarnya.
Usai sambutan, panitia mengadakan kuis interaktif berisi pertanyaan seputar berita bohong dan ciri-ciri hoaks. Kegiatan ini disambut antusias oleh peserta yang aktif menjawab dan berdiskusi. Selanjutnya, pemaparan materi disampaikan oleh Wulan Suciska, S.I.Kom., M.Si., selaku ketua tim pengabdian, bersama anggota tim Dr. Bartoven Vivit Nurdin, M.Si., Iwan Sulistyo, S.Sos., M.A., dan Ifaty Fadliliana Sari, S.Pd., M.A.
Dalam paparannya, Wulan Suciska menegaskan pentingnya literasi informasi sebagai benteng pertahanan masyarakat terhadap berita palsu. “Setiap warga harus mampu memverifikasi informasi, mengecek sumber berita, dan tidak terburu-buru membagikannya sebelum memastikan kebenarannya,” katanya. Ia juga membagikan tips praktis untuk membedakan berita asli dan palsu, termasuk penggunaan situs pengecekan fakta.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi, di mana peserta mengajukan berbagai pertanyaan terkait penyebaran hoaks di media sosial. Dr. Bartoven Vivit Nurdin menambahkan bahwa penyebaran hoaks seringkali dipicu oleh rendahnya literasi digital dan minimnya kebiasaan membaca secara kritis. “Masyarakat harus berperan aktif melawan hoaks dengan cara yang santun dan berbasis data,” ujarnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Hanura lebih waspada terhadap informasi yang beredar di internet dan media sosial. “Kami berharap pelatihan ini menjadi awal dari budaya literasi digital yang lebih baik di desa, sehingga hoaks tidak lagi menjadi ancaman,” tutup Wulan Suciska.
Untuk artikel ini
date_range 07 Januari 2020 22:58:42
place Lokasi : Aula Desa
account_circle Koordinator :
date_range 08 April 2020 22:59:18
place Lokasi : Ruang rapat
account_circle Koordinator :
date_range 25 Maret 2021 00:00:00
place Lokasi : Sanggar Mangliawan Hanura
account_circle Koordinator :
date_range 06 Oktober 2023 19:30:00
place Lokasi : Kridayuana Sport Center
account_circle Koordinator :
Hari ini | : | 372 |
Kemarin | : | 1.127 |
Total Pengunjung | : | 418.553 |
Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
IP Address | : | 216.73.216.161 |
Browser | : | Mozilla 5.0 |
Realisasi | Anggaran
Realisasi | Anggaran
Realisasi | Anggaran