Kelahiran |
0 Orang |
Kematian |
0 Orang |
Masuk |
0 Orang |
Pindah |
0 Orang |
Kelahiran |
0 Orang |
Kematian |
0 Orang |
Masuk |
0 Orang |
Pindah |
0 Orang |
12 Agustus 2025 19:14:30 93 Kali
Pesawaran, Lampung – Universitas Lampung (Unila) menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran, dengan memperkenalkan inovasi Pupuk Organik Cair Berbasis Bioenergi dari Sampah Organik menggunakan Teknologi Aqua+Nano Fit. Kegiatan ini berlangsung pada Senin (tanggal kegiatan), dihadiri tim akademisi Unila yang terdiri dari Dr. Syaiful Bahri, M.Si (ketua), Prof. Dr. Sutopo Hadi, M.Sc., Lina Marlina, S.P., M.Si, dan Dr. Notiragayu, M.Si. Hadir pula Kepala Desa Hanura, ketua BPD, LPM, staf pemerintah desa, perwakilan ketua RT, serta puluhan warga yang mayoritas berprofesi sebagai petani dan pekebun.
Dr. Syaiful Bahri, M.Si menjelaskan bahwa inovasi pupuk organik cair ini memanfaatkan limbah organik rumah tangga dan pertanian sebagai bahan baku utama, sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan. “Teknologi Aqua+Nano Fit yang kami kembangkan mampu mempercepat proses fermentasi dan meningkatkan kualitas pupuk, sehingga hasilnya lebih efektif untuk pertumbuhan tanaman,” ujarnya.
Kepala Desa Hanura, Rio Remota, menyambut positif kegiatan ini. Menurutnya, inovasi pupuk organik cair berbasis bioenergi sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang semakin mahal. “Kami berharap teknologi ini bisa diterapkan secara berkelanjutan oleh warga, sehingga hasil pertanian meningkat dan biaya produksi berkurang,” kata Rio Remota.
Dalam kegiatan ini, warga mendapatkan pelatihan langsung mengenai proses pembuatan pupuk, mulai dari pemilahan sampah organik, pencampuran bahan, hingga tahap fermentasi menggunakan teknologi Aqua+Nano Fit. Prof. Dr. Sutopo Hadi, M.Sc., menekankan bahwa metode ini dapat diterapkan secara mandiri oleh masyarakat tanpa memerlukan peralatan yang rumit. “Kami ingin masyarakat bisa memproduksi pupuk sendiri, sehingga biaya operasional pertanian menjadi lebih ringan,” jelasnya.
Lina Marlina, S.P., M.Si, menambahkan bahwa penggunaan pupuk organik cair ini tidak hanya meningkatkan kesuburan tanah, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem pertanian. Sementara itu, Dr. Notiragayu, M.Si, menyoroti potensi besar pengolahan sampah organik di desa sebagai upaya mendukung program pertanian ramah lingkungan. “Jika ini dijalankan secara konsisten, Desa Hanura bisa menjadi contoh desa mandiri pupuk organik di Lampung,” ujarnya.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diakhiri dengan penyerahan hasil jadi pupuk organik cair kepada pemerintah desa. Diharapkan, kolaborasi antara Unila dan Desa Hanura ini dapat menjadi awal dari perubahan pola bertani yang lebih ramah lingkungan, produktif, dan berkelanjutan bagi masyarakat setempat.
Untuk artikel ini
date_range 07 Januari 2020 22:58:42
place Lokasi : Aula Desa
account_circle Koordinator :
date_range 08 April 2020 22:59:18
place Lokasi : Ruang rapat
account_circle Koordinator :
date_range 25 Maret 2021 00:00:00
place Lokasi : Sanggar Mangliawan Hanura
account_circle Koordinator :
date_range 06 Oktober 2023 19:30:00
place Lokasi : Kridayuana Sport Center
account_circle Koordinator :
Hari ini | : | 403 |
Kemarin | : | 1.127 |
Total Pengunjung | : | 418.584 |
Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
IP Address | : | 216.73.216.161 |
Browser | : | Mozilla 5.0 |
Realisasi | Anggaran
Realisasi | Anggaran
Realisasi | Anggaran